Public Speaking

Improv Komedi untuk Pembicara

Improv Komedi untuk Pembicara – Berbicara di depan umum. Bagi sebagian orang, hanya membayangkan diri mereka berdiri di depan audiens dan menyampaikan pidato sudah lebih menakutkan daripada ketinggian, ular, atau bahkan kematian. Sekarang bayangkan kalau mereka harus berbicara tanpa persiapan sama sekali – tanpa naskah, tanpa teks pidato, tanpa apa-apa.

Kedengarannya gila? Tapi itulah yang dilakukan oleh para komedian improvisasi setiap hari. Improvisational Comedy (atau Improv Comedy) adalah seni pertunjukan di mana para aktor naik ke panggung tanpa persiapan sebelumnya dan menggunakan ide dari audiens untuk menciptakan komedi secara spontan. Kalau kamu pernah menonton acara TV Whose Line Is It Anyway?, berarti kamu sudah melihat bagaimana Improv Comedy bekerja.

Kemampuan yang dimiliki seorang improviser dalam menciptakan komedi secara spontan sebenarnya bisa sangat membantu seorang pembicara agar lebih percaya diri dan lebih efektif saat berbicara di depan umum. Berikut tiga alasan kenapa kalau kamu ingin jadi pembicara yang lebih baik, kamu perlu belajar teknik improv:

1) Improv Comedy adalah tentang ekspresi diri
Seorang improviser hanya punya dirinya sendiri di atas panggung. Semua ide yang ia sampaikan datang dari dalam dirinya. Improviser yang hebat percaya pada instingnya dan membiarkan ide-idenya mengalir bebas. Hal yang sama berlaku untuk pembicara. Audiens datang untuk melihat kamu, bukan orang lain. Pembicara yang baik tidak bersembunyi di balik gaya atau ide orang lain – mereka berbicara dengan gaya mereka sendiri. Banyak pembicara yang mencoba belajar akting agar terlihat lebih “dramatis” saat berbicara, tapi justru berakhir terlihat kaku dan tidak natural. Padahal, audiens lebih suka pembicara yang terlihat alami. Latihan *improv* bisa membantumu berbicara dengan lebih santai dan natural.

2) Improv Comedy itu interaktif
Dalam *improv*, audiens hadir saat pertunjukan sedang dibuat, sehingga suasana, energi, dan reaksi mereka bisa memengaruhi jalannya komedi. Improviser yang hebat bisa menangkap energi audiens dan menyesuaikan penampilannya agar lebih menarik. Nah, pembicara juga bisa belajar dari sini. Banyak pembicara yang hanya fokus pada teks pidato yang sudah mereka siapkan dan menyampaikannya persis seperti saat latihan. Padahal, setiap audiens itu berbeda. Kalau kamu bisa membaca suasana audiens dan menyesuaikan tempo bicara, intonasi, atau energimu, pidatomu akan lebih efektif dan terasa lebih *nyambung* dengan mereka.

3) Selalu ada kemungkinan terjadi hal tak terduga
Dalam dunia nyata, tidak ada pidato yang selalu berjalan mulus. Waktu bisa dipotong, HP bisa tiba-tiba berdering, atau ada orang iseng yang menyela. Kalau seorang pembicara hanya mengandalkan hafalan, dia bisa langsung panik ketika ada gangguan seperti ini. Tapi bagi improviser, gangguan bukan hambatan, melainkan kesempatan. Salah satu prinsip utama dalam improv adalah “go with the flow” atau mengikuti arus. Pembicara yang bisa tetap tenang menghadapi situasi tak terduga akan terlihat lebih profesional dan semakin dihargai oleh audiens.

Tiga poin ini hanyalah sebagian kecil dari manfaat improv dalam meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum. Masih banyak aspek lain yang bisa dipelajari, seperti teknik bercerita, gaya penyampaian, penggunaan humor, dan sebagainya. Tapi kalau kamu ingin mulai dari sesuatu yang sederhana, tiga hal di atas adalah langkah awal yang bagus.

Kalau kamu belum pernah mencoba improv, pertimbangkan untuk mengambil kelasnya. Selain bisa melatih keterampilan berbicara (dan juga keterampilan hidup), dijamin ini akan jadi salah satu kelas paling seru yang pernah kamu ikuti!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *