Public Speaking

Menjaga Fokus Saat Berbicara di Depan Umum

Menjaga Fokus Saat Berbicara di Depan Umum – Berbicara di depan umum bisa jadi hal yang menegangkan, bahkan untuk pembicara yang sudah berpengalaman. Alasannya? Saat berbicara di hadapan audiens, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Belum lagi kalau ada gangguan dari ruangan atau orang-orang di dalamnya. Kadang, karena gugup atau tiba-tiba sadar semua mata tertuju pada kita, kita bisa lupa apa yang mau kita sampaikan.

Salah satu kunci agar tetap fokus saat presentasi adalah dengan memiliki struktur yang jelas. Struktur ini bukan hanya membantu kita tetap berada di jalur yang benar, tetapi juga memastikan bahwa kita bisa menyampaikan bagian terpenting dari presentasi dalam waktu yang tersedia, meskipun harus mengorbankan bagian yang kurang penting.

Ada satu prinsip sederhana yang banyak digunakan oleh pembicara publik untuk menjaga struktur presentasi mereka. Prinsip ini berbunyi seperti ini:

1. Beritahu mereka apa yang akan kamu lakukan.
2. Lakukan apa yang kamu katakan tadi.
3. Beritahu mereka bahwa kamu sudah melakukannya.

Mungkin terdengar terlalu simpel, tapi inilah inti dari presentasi yang baik. Sederhana bukan berarti tidak efektif—justru karena sederhana, prinsip ini membantu kita tetap fokus meskipun berada di bawah tekanan saat berbicara di depan umum.

Saat membuka presentasi, beri tahu audiens apa yang akan mereka dapatkan. Biasanya, ini bisa dimulai dengan perkenalan singkat, salam, dan mungkin sedikit humor untuk mencairkan suasana. Setelah itu, perjelas topik pembicaraanmu. Cara paling efektif untuk menarik perhatian audiens adalah dengan menyampaikan permasalahan yang akan dibahas. Jika permasalahan itu relevan bagi audiens, mereka akan langsung berpikir, *”Iya, saya juga mengalami masalah ini. Bagaimana cara mengatasinya?”*

Pada tahap ini, kamu memberi tahu audiens apa yang akan kamu lakukan. Bagian utama dari presentasi biasanya berisi 3 hingga 5 poin penting yang membahas solusi dari permasalahan tadi. Jangan langsung membahas semua detailnya, cukup beri gambaran umum agar audiens tahu arah pembicaraanmu. Dengan begitu, mereka akan merasa bahwa kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan dan kapan akan selesai. Ini juga membantu menghilangkan ketakutan audiens terhadap pembicara yang berbicara tanpa arah dan waktu yang jelas.

Setelah memberikan gambaran umum, langkah selanjutnya adalah membahas poin-poin utama satu per satu. Dengan memberi tahu audiens di mana posisi kita dalam presentasi, mereka akan merasa nyaman dan tetap fokus. Ini juga mengurangi kemungkinan mereka menyela karena mereka tahu kamu sudah punya rencana yang jelas.

Saat mendekati akhir presentasi, penting untuk memberi sinyal kepada audiens bahwa pembicaraan akan segera selesai. Banyak pembicara menggunakan frasa seperti, *”Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan satu hal terakhir…”* sebagai tanda bahwa presentasi hampir selesai. Ini adalah cara yang sopan dan profesional untuk menutup pembicaraan.

Dengan mengikuti prinsip sederhana ini—beri tahu mereka apa yang akan kamu lakukan, lakukan, dan beri tahu mereka bahwa kamu sudah melakukannya—kamu akan menjadi pembicara yang lebih terstruktur, lebih dihargai, dan lebih sering diundang untuk berbicara di kesempatan lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *